MODEL PENGEMBANGAN WILAYAH
A. Perencanaan Melalui Bottom Up dan Top Down
Ilustrasi Perencanaan merupakan tindakan untuk menentukan masa depan. Dalam Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, pasal 1 disebutkan perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Perencanaan adalah meletakkan tujuan-tujuan dalam jadwal waktu atau program pekerjaan untuk mendapat hasil yang optimal. Oleh karena itu perencanaan merupakan sebuah keniscayaan, keharusan dan kebutuhan. Perencanaan itu sendiri berfungsi sebagai penuntun arah, meminimalisasi ketidakpastian, minimalisasi infesiensi sumber daya, penetapan standard dan pengawasan kualitas. Berdasarkan prosesnya, perencanaan ini dibagi menjadi Perencanaan dari bawah ke atas (bottom-up planning) dan Perencanaan dari atas ke bawah.
B. Kelemahan dan Kelebihan Perencanaan Top Down dan Bottom Up
Top Down
1. Kelemahan dari tipe Top Down adalah :
a) Masyarakat tidak bisa berperan lebih aktif dikarenakan peran pemerintah yang lebih dominan bila dibanding peran dari masyarakat itu sendiri.
b) Masyarakat tidak bisa melihat sebarapa jauh suatu program telah dilaksanakan.
c) Peran masyarakat hanya sebagai penerima keputusan atau hasil dari suatu program tanpa mengetahui jalannya proses pembentukan program tersebut dari awal hingga akhir.
d) Tujuan utama dari program tersebut yang hendaknya akan dikirimkan kepada masyarakat tidak terwujud dikarenakan pemerintah pusat tidak begitu memahami hal-hal yang diperlukan oleh masyarakat.
e) Masyarakat akan merasa terabaikan karena suara mereka tidak begitu diperhitungkan dalam proses berjalannya suatu proses.
f) Masyarakat menjadi kurang kreatif dengan ide-ide mereka.
2. Kelebihan dari Top Down adalah
a) Masyarakat tidak perlu bekerja serta memberi masukan program tersebut sudah dapat berjalan sendiri karena adanya peran pemerintah yang optimal.
b) Hasil yang dikeluarkan bisa optimal dikarenakan biaya yang dikeluarkan ditanggung oleh pemerintah.
c) Mengoptimalkan kinerja para pekerja dipemerintahan dalam menyelenggarakan suatu program.
Bottom Up
1. Kelebihan dari sistem Bottom Up Planning adalah
a) Peran masyarakat dapat optimal dalam memberikan masukan atau ide-ide kepada pemerintah dalam menjalakan suatu program.
b) Tujuan yang diinginkan oleh masyarakat akan dapat berjalan sesuai dengan keinginan masyrakat karena ide-idenya berasal dari masyarakat itu sendiri sehingga masayarakat bisa melihat apa yang diperlukan dan apa yang diinginkan.
c) Pemerintah tidak perlu bekerja secara optimal dikarenakan ada peran masyarakat lebih banyak.
d) Masyarakat akan lebih kreatif dalam mengeluarkan ide-ide yang yang akan digunakan dalam suatu jalannya proses suatu program.
2. Kelemahan Bottom Up Planning adalah
a) Pemerintah akan tidak begitu berharga karena perannya tidak begitu besar.
b) Hasil dari suatu program tersebut belum tentu biak karena adanya perbadaan tingkat pendidikan dan bisa dikatakn cukup rendah bila dibanding para pegawai pemerintahan.
c) Hubungan masyarakat dengan pemerintah tidak akan berlan lebih baik karena adanya silih faham atau munculnya ide-ide yang berbeda dan akan menyebabkan kerancuan bahkan salah faham antara masyarakat dengan pemerintah dikarenakan kurang jelasnya masing-masing tugas dari pemerintah dan juga masyarakat.
Sumber
http://www.yousaytoo.com/konsep-dan-teori-perencanaan/2013
http://id.wikipedia.org/wiki/Proses_perencanaan
http://www.bappenas.go.id/print/311/perencanaan-menurut-proseshirarki-penyusunan
http://perencanaan.ipdn.ac.id/kajian-perencanaan/kajian-perencanaan
http://ajengayuvindriatin.blogspot.com/2011/12/konsep-perencanaan-pengorganisasian.html
Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasiona